Bimtek Penyusunan Unit Cost Berbasis Activity Based Costing pada RS/RSUD/BLUD
Penyusunan Unit Cost Berbasis Activity Based Costing
- PENDAHULUAN
Rumah sakit pada masa kini dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan, termasuk pergeseran pola pembayaran dalam pasar pelayanan kesehatan menuju sistem “paket” casemix berdasarkan INA CBG. Selain itu, pasar pelayanan berbasis tarif per layanan semakin sempit, persaingan globalisasi pelayanan kesehatan semakin ketat. Risiko varian kasus pasien yang tidak pasti dan fluktuasi biaya farmasi, material, alat, fasilitas, energi, dan sumber daya manusia juga menjadi tantangan dalam lini pelayanan rumah sakit.
Meskipun demikian, upaya penyembuhan, kepuasan, dan keselamatan pasien (patient safety) tetap menjadi unsur penting yang harus diprioritaskan. Isu mengenai selisih antara nilai klaim berdasarkan tarif casemix INA CBG dengan tarif umum RS perlu dihadapi dengan kajian yang tepat. Selisih tersebut merupakan selisih nominal bukan selisih riil, sehingga memfokuskan perhatian pada nilai pembayaran yang diterima rumah sakit (real payment) dan besaran biaya-biaya atas sumber daya yang digunakan (cost of care) menjadi lebih penting.
Rumah sakit diharapkan dapat bijak merespon tantangan ini dengan tetap menjaga semangat inti keselamatan pasien, keselamatan petugas/karyawan, dan keberlangsungan hidup rumah sakit. Pengelola rumah sakit perlu menggabungkan competitive quality, effective care, dan efficient resources. Monitoring posisi biaya terhadap real payment menjadi langkah awal dalam menghadapi kondisi ini.
Costing dan clinical pathway dianggap sebagai dua unsur yang dapat digunakan secara terpadu sebagai perangkat manajemen biaya dan mutu. Metode Activity Based Costing (ABC) yang dikonsep sesuai kondisi rumah sakit digunakan untuk menghitung unit cost secara detail. Clinical pathway digunakan sebagai perangkat kendali mutu dan standar pelayanan, serta untuk mengurai “paket pelayanan per diagnosa” INA CBG menjadi rincian produk layanan.
Unit Cost menjadi indikator kritis untuk menemukan biaya sumber daya yang mendominasi peningkatan biaya produk/aktivitas layanan. Cost of care menjadi kritis untuk mengevaluasi fase pelayanan yang berbiaya tinggi. Pada pelayanan dengan nilai unit cost tinggi, perlu dilakukan reviu elemen biaya, standarisasi proses pelayanan, pola konsumsi sumber daya, evaluasi pemasok, serta kajian lebih mendalam tentang optimalisasi utilisasi, cost recovery positioning. Pada pasien BPJS yang pembayarannya menggunakan tarif INA CBG, analisis biaya menjadi penting untuk pengendalian biaya dan proses pelayanan. Pada pasien non BPJS, analisis biaya menjadi strategi dalam penyusunan tarif sebagai bagian dari strategi costing dan marketing yang feasible.
- MAKSUD DAN TUJUAN
Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman konseptual dan teknis tentang perhitungan unit cost, penyusunan paket cost of care berdasarkan clinical pathway, analisis cost recovery, pengendalian biaya, skenario tarif layanan pasien Non-BPJS, dan upaya manajemen menghadapi ketidakpastian margin pendapatan vs biaya rumah sakit dalam era JKN dan UHC.
- MANFAAT
- Meningkatkan pengetahuan tentang tantangan pengelolaan rumah sakit dalam era JKN dan globalisasi persaingan pelayanan kesehatan.
- Memberikan pemahaman tentang orientasi strategi rumah sakit menuju competitive quality, effective care, dan efficient resources dengan semangat patient safety, employee safety, dan organization sustainability
- Meningkatkan pemahaman tentang metode dan langkah-langkah perhitungan unit cost metode Activity Based Costing (ABC) yang telah disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan data RS dengan simulasi studi kasus menggunakan Microsoft excel.
- Memahami konsep penyusunan produk layanan berbasis clinical pathway berbasis unit cost., dan skenario tarif.
- Memberikan pemahaman analisis selisih biaya klaim inacbgs dengan unit cost, serta kemungkinan kebijakan manajemen yang dapat diambil.
- Menghindari potensi fraudulent claims dan ponzy growth dalam pengelolaan keuangan
- METODOLOGI
- Ceramah/Presentasi
- Diskusi/Solusi , Tanya/Jawab
- Praktek dan Studi Kasus
- NARASUMBER/TRAINER
MUKHSIN HADI, SE, M.Si, CGAA, CPFRM, CSEP, CRP, CPRM, CSCAP, CPABC
Praktisi Keuangan; Akuntan Rumah Sakit; Dosen/Pengajar Akuntansi; Narasumber pada berbagai seminar dan pelatihan keuangan RS/BLUD.
- TARGET PESERTA
- Pimpinan rumah sakit dan/atau pemilik RS/RSUD/BLUD
- Tim Unit Cost, Tim Tarif Rumah Sakit, Internal Control, Pengembangan Bisnis, Tim Casemix
- Manajer unit, Ka.Instalasi/Ka.Ruang (Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi, dll
- Peserta dari masing-masing RS disarankan dalam bentuk tim minimal 3 orang atau lebih, kombinasi: Bagian Keuangan/akuntansi, Pokja Tarif/unit cost, Pokja Remunerasi, Pokja Casemix, dan lain-lain yang terkait.
Keterangan :
- PEMBIAYAAN
- Paket A : 5.900.000,- Per Peserta ( termasuk akomodasi menginap 2 Malam , 1 Kamar 1 Orang di hotel tempat kegiatan);
- Paket B : Rp. 000,-. Per Peserta ( termasuk akomodasi menginap 2 Malam , 1 Kamar 2 Orang di hotel tempat kegiatan);
- Paket C : Rp. 900.000,- Per Peserta ( Tidak menginap )
- dan mendapatkan fasilitas :
- Perlengkapan Kegiatan (Materi Berupa Bahan ajar/Hardcopy atau softcopy, Tas Ransel)
- Ballpoint, flasdisk
- Konsumsi dan Coffee Break
- Sertifikat
- Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening Bank BNI 2023 071120 a/n. Pusat Studi dan Konsultasi Nasional. Konfirmasi dapat menghubungi
- Kirimkan Bukti Pembayaran ke Contact Person pada nomor 0812 6660 0643 Rizal – 0812 1372 0188 Andi
Bimtek Penyusunan Unit Cost Berbasis Activity Based Costing pada RS/RSUD/BLUD